Kalimat merupakan gabungan dari dua kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif,kalimat aktif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.
Contoh pola kalimat antara lain
1. Kalimat Tunggal
Kalimat yang hanya terdiri dari unsur inti (S, P) atau satu klausa saja.
• Ibu seorang guru.
2. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (rangkaian S, P) dan keduanya saling
bergantung atau sama derajatnya.
Contoh:
• Ayah membaca koran, adik bermain di luar.
3. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (rangkaian S, P) dan salah satu
unsurnya menjadi bagian dari unsur yang lain.
• Ibu sakit (ketika) ayah sedang pergi.
Kalimat tersusun dari unsur-unsur kalimat yang meliputi subjek, predikat, objek, dan keterangan. Subjek disebut juga pokok kalimat. Predikat berfungsi untuk menerangkan subjek. Objek merupakan keterangan predikat yang terdiri dari objek penderita dan objek penyerta. Sedangkan keterangan mempunyai hubungan yang renggang dengan predikat. Jenis-jenis keterangan diantaranya keterangan tempat, waktu, alat, tujuan,dsb.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksud/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.
Syarat kalimat efektif antara lain:
1.Kesatuan Gagasan
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.
2.Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
3. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebihan. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
4. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan,yaitu dengan cara:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan
kalimat.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan
–kah.
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan
makna/maksud dalam bagian.
5. Pemahaman
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Sunday, March 28, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment