Logo

Logo

Wednesday, November 30, 2011

Soal:

1.B
agaimana pendapat saudara tentang pernyataan kompetisi lambang ketamakan?
2. 2.Berilah contoh penerapan moral dalam dunia bisnis di era pasar bebas saat ini (min.5)? 3.Sebutkan contoh dari situasi benturan kepentingan dalam dunia bisnis,minimal 4 dari 8 katagori yang ada?

1.
Kompetisi Lambang Ketamakan dalam dunia bisnis menurut saya tidak sepenuhnya benar. Karena kompetisi itu sendiri sangat diperlukan untuk mengukur kemampuan si pebisnis dalam melakukan usaha bisnisnya. Dalam dunia bisnis memang bisa dibilang sangat keras, namun biarpun begitu persaingan harus tetap dilakukan secara sehat. Dengan kompetisi yang sehat, industri bisnis pun akan semakin maju, karena akan tercipta inovasi- inovasi baru di dunia bisnis yang bersangkutan. Apabila situasi ini dapat tercipta, maka bukan kompetisi menjadi lambang ketamakan, namun kompetisi akan menghasilkan inovasi-inovasi baru yang akan menguntungkan masyarakat pada umumnya.

2.
Contoh penerapan moral dalam dunia bisnis di era pasar bebas saat ini:

-Memberikan komposisi yang digunakan dari produk yang dihasilkan sesuai dengan kebenaran.
-Mencantumkan expire date produk. Hal ini agar masyarakat mengetahui tingkat kelayakan produk yang digunakan, dan apabila sudah tidak layak maka perusahaan harus melakukan penarikan produk.
-
Tidak mencela , menyindir produk pesaing melakukan sebuah promosi, khususnya melalui media televisi.
-Membayar pajak yang sesuai kepada pemerintah.
-Mematuhi undang- undang yang berlaku yang bersangkutan dengan bisnis yang dijalankan

3.
contoh dari situasi benturan kepentingan dalam dunia bisnis,minimal 4 dari 8 katagori yang ada:

1.Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
Misalnya: Menggunakan modil dinas untuk mudik lebaran, lalu mengganti plat merah menjadi plat hitam.

2. Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada hubungan keluarga (family), atau dengan perusahaan yang di kontrol oleh personal tersebut.

Misalnya: Pelamar kerja yang memiliki kemampuan dalam bekerja akan tersingkirkan oleh Pelamar kerja yang tidak memiliki kemampuan bekerja namun memiliki hubungan keluarga.


3. Segala penerimaan dari keuntungan , dari seseorang / organisasi / pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan
Misalnya: Menerima bingkisan dari seorang klien yang ditunjukan untuk pimpinan perusahaan, bukan untuk perusahaan tersebut.

4. Segala penggunaan pribadi maupun berbagai atas informasi rahasia perusahaan demi suatu keuntungan pribadi, seperti anjuran untuk membeli atau menjual barang milik perusahaan atau produk, yang didasarkan atas informasi rahasia tersebut
Misalnya: Seorang karyawan disuatu perusahaan memberikan atau membocorkan rahasia perusahaan kepada temannya yang berkerja disuatu perusahaan yang bergerak dibidang usaha yang sama.











































Tuesday, November 1, 2011

Teori etika

Soal:

1. Sebutkan 3 teori yang anda ketahui selain teori yang sudah dijelaskan (min.3)!

2. Tuliskan contoh etika umum yang berlaku di masyarakat (min.5)!

3. Bagaimana pendapat anda tentang paham hedonisme bila diterapkan disaat ini?

Jawab:

1. Teori etika, antara lain:

a. Etika Teleologi

Teleologi berasal dari akar kata Yunani telos, yang berarti akhir, tujuan, maksud, dan logos, perkataan. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu. Istilah teleologi dikemukakan oleh Chirtian Wolff, seorang filsuf Jerman abad ke 18. Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala-gejala yang memperlihatkan keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud, kecenderungan, sasaran, arah, dan bagaimana hal-hal ini dicapai dalam suatu proses perkembangan. Dalam arti umum, teleologi merupakan sebuah studi filosofis mengenai bukti perencanaan, fungsi, atau tujuan di alam maupun dalam sejarah. Dalam bidang lain, teleologi merupakan ajaran filosofis-religius tentang eksistensi tujuan dan “kebijaksanaan” objektif di luar manusia.

Dalam dunia etika, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya suatu tindakan dilakukan , Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran yang terakhir.Yang lebih penting adalah tujuan dan akibat.Betapapun salahnya sebuah tindakan menurut hukum, tetapi jika itu bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu dinilai baik.Ajaran teleologis dapat menimbulkan bahaya menghalalkan segala cara. Dengan demikian tujuan yang baik harus diikuti dengan tindakan yang benar menurut hukum.Perbincangan “baik” dan “jahat” harus diimbangi dengan “benar” dan “salah”. Lebih mendalam lagi, ajaran teleologis ini dapat menciptakan hedonisme, ketika “yang baik” itu dipersempit menjadi “yang baik bagi diri sendiri.

b. Deontologi

Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

Contoh : kewajiban seseorang yang memiliki dan mempecayai agamanya, maka orang tersebut harus beribadah, menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

c. Teori Hak

Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.

Contoh : asisten rumah tangga yang mempunyai hak untuk mendapatkan gaji bulanannya setelah ia melakukan kewajibannya mengurus rumah dan sebagainya.

d. Teori Keutamaan (Virtue)

Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.

Contoh keutamaan :

1. Kebijaksanaan : seorang pemimpin yang memiliki sifat bijaksana dalam segala urusan.

2. Keadilan : mampu bersifat adil dalam menentukan pilihan.

3. Suka bekerja keras : mau terus berjuang dalam bekerja, sehingga pada akhirnya dapat menikmati hasil jerih payahnya yang baik.

4. Hidup yang baik : tidak pernah melakukan hal – hal yang dapat merugikan sekitarnya,dapat menikmati hidup dengan tenang, nyaman dan tentram.

2. Etika umum yang berlaku di masyarakat:

a. Tidak memotong pembicaraan lawan bicara.

b. Tidak bertamu dimalam hari

c. Tidak berbicara saat sedang makan

d. Mengucap permisi saat lewat depan orang lain

e. Mengucapkan salam saat bertamu kerumah orang lain

3. Pendapat saya mengenai penerapan paham hedonisme:

Apabila paham hedonisme diterapkan dimasa sekarang ini,itu berarti semua manusia yang hidup di dunia ini memiliki pandangan bahwa kesenangan adalah tujuan hidup semata. Jika ini terjadi, maka akan terjadi ketidakseimbangan hidup karena manusia akan terus mencari kesenanga pribadi tanpa memerhatikan kepentingan orang lain. Tidak hanya itu jika paham Hedonisme diterapkan maka akan banyak sekali timbul kejahatan dan tindakan negatif lain untuk generasi muda khusunya, karena untuk mencari kesenangan di dunia sebanyak-banyaknya dan sepuas-puasnya di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup hanya demi memenuhi hawa nafsu yang tak ada batasnya. Tatanan sosialpun akan limbung karena setiap individu tidak memiliki rasa syukur dan puas atas rizki yang diberikan oleh Tuhan.



Sunday, May 1, 2011

Differences Education between Indonesia with USA

Education is a conscious effort to prepare students for active and positive role in her life now and future, and Indonesia's national education is education that is rooted in Indonesia's national development goals.

This type of education is education that is grouped according to the nature and specificity of objectives and programs including education track consists of general education, education and other educational descent. And renewal efforts include juridical basis, The curriculum and its supporting structure, education and education personnel

Departing from the above definition, it can be understood that the formal education system of Indonesia is directed at achieving the ideals of the ideal of education in order to realize the dignity of civilization Indonesian nation. However, the real Indonesian education system is currently running on the tracks of life 'secularism' which is a view of life that separates the role of religion in regulating the affairs of life as a whole, including in the delivery of the education system. Although, the government in this attempt to obscure the reality of (secular education) that exist as revealed in the Law 20/2003 on National Education System article 4 paragraph 1 which states, "National Education aims to establish and pious man who believed in God the Almighty, have a certain character and high-minded, healthy, knowledgeable, competent, and become citizens of a democratic and responsible for the welfare of the people and homeland. "

Related to the condition of education in Indonesia, Abdul Malik Fadjar (Minister of Education in 2001) recognizes the truth of the assessment that the education system in Indonesia was the worst in Asia. He warned, education is strongly influenced by socio-political conditions, including issues of stability and security, for the implementation of education requires a sense of security. Responding to the survey results Political and Economic Risk Consultancy (PERC), which states that the education system in Indonesia, the worst in Asia, namely from 12 countries surveyed by the institute headquartered in Hong Kong, South Korea is judged to have the best education system, followed by Singapore, Japan and Taiwan, India, China, and Malaysia. Indonesia ranks 12th, below the level in Vietnam (Kompas, 5/9/2001).

Education in USA operated by state and local governments, regulated by United States Department of Education through restrictions on federal funding. Children are required in most states to attend school from age six or seven(generally kindergarten or first grade) until they are eighteen (generally take them through twelfth grade, the end of high school).

Some states allow students to leave school at age sixteen or seventeen. About 12% of children enrolled in parochial or nonsectarian private schools. United States has many private institutions and public higher education competitive, and the local community college with an open policy. Of the total U.S. population above the age of twenty-five years, approximately 84.6% graduated from public high schools, 52.6% of them get into some college, and about 27.2% obtained a bachelor's degree, and 9.6% obtained a baccalaureate degree. Almost all the American people do not have an illiterate reached about 99% of the total. The United Nations gave the United States an Education index 0.97, which ranks 12th in the world.