Logo

Logo

Tuesday, November 1, 2011

Teori etika

Soal:

1. Sebutkan 3 teori yang anda ketahui selain teori yang sudah dijelaskan (min.3)!

2. Tuliskan contoh etika umum yang berlaku di masyarakat (min.5)!

3. Bagaimana pendapat anda tentang paham hedonisme bila diterapkan disaat ini?

Jawab:

1. Teori etika, antara lain:

a. Etika Teleologi

Teleologi berasal dari akar kata Yunani telos, yang berarti akhir, tujuan, maksud, dan logos, perkataan. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu. Istilah teleologi dikemukakan oleh Chirtian Wolff, seorang filsuf Jerman abad ke 18. Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala-gejala yang memperlihatkan keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud, kecenderungan, sasaran, arah, dan bagaimana hal-hal ini dicapai dalam suatu proses perkembangan. Dalam arti umum, teleologi merupakan sebuah studi filosofis mengenai bukti perencanaan, fungsi, atau tujuan di alam maupun dalam sejarah. Dalam bidang lain, teleologi merupakan ajaran filosofis-religius tentang eksistensi tujuan dan “kebijaksanaan” objektif di luar manusia.

Dalam dunia etika, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya suatu tindakan dilakukan , Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran yang terakhir.Yang lebih penting adalah tujuan dan akibat.Betapapun salahnya sebuah tindakan menurut hukum, tetapi jika itu bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu dinilai baik.Ajaran teleologis dapat menimbulkan bahaya menghalalkan segala cara. Dengan demikian tujuan yang baik harus diikuti dengan tindakan yang benar menurut hukum.Perbincangan “baik” dan “jahat” harus diimbangi dengan “benar” dan “salah”. Lebih mendalam lagi, ajaran teleologis ini dapat menciptakan hedonisme, ketika “yang baik” itu dipersempit menjadi “yang baik bagi diri sendiri.

b. Deontologi

Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

Contoh : kewajiban seseorang yang memiliki dan mempecayai agamanya, maka orang tersebut harus beribadah, menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

c. Teori Hak

Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.

Contoh : asisten rumah tangga yang mempunyai hak untuk mendapatkan gaji bulanannya setelah ia melakukan kewajibannya mengurus rumah dan sebagainya.

d. Teori Keutamaan (Virtue)

Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.

Contoh keutamaan :

1. Kebijaksanaan : seorang pemimpin yang memiliki sifat bijaksana dalam segala urusan.

2. Keadilan : mampu bersifat adil dalam menentukan pilihan.

3. Suka bekerja keras : mau terus berjuang dalam bekerja, sehingga pada akhirnya dapat menikmati hasil jerih payahnya yang baik.

4. Hidup yang baik : tidak pernah melakukan hal – hal yang dapat merugikan sekitarnya,dapat menikmati hidup dengan tenang, nyaman dan tentram.

2. Etika umum yang berlaku di masyarakat:

a. Tidak memotong pembicaraan lawan bicara.

b. Tidak bertamu dimalam hari

c. Tidak berbicara saat sedang makan

d. Mengucap permisi saat lewat depan orang lain

e. Mengucapkan salam saat bertamu kerumah orang lain

3. Pendapat saya mengenai penerapan paham hedonisme:

Apabila paham hedonisme diterapkan dimasa sekarang ini,itu berarti semua manusia yang hidup di dunia ini memiliki pandangan bahwa kesenangan adalah tujuan hidup semata. Jika ini terjadi, maka akan terjadi ketidakseimbangan hidup karena manusia akan terus mencari kesenanga pribadi tanpa memerhatikan kepentingan orang lain. Tidak hanya itu jika paham Hedonisme diterapkan maka akan banyak sekali timbul kejahatan dan tindakan negatif lain untuk generasi muda khusunya, karena untuk mencari kesenangan di dunia sebanyak-banyaknya dan sepuas-puasnya di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup hanya demi memenuhi hawa nafsu yang tak ada batasnya. Tatanan sosialpun akan limbung karena setiap individu tidak memiliki rasa syukur dan puas atas rizki yang diberikan oleh Tuhan.



No comments:

Post a Comment