Logo

Logo

Monday, April 19, 2010

Tema, Judul, dan Topik

Tema
A.Pengertian Tema

Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh pengarang dalam sesebuah karya kesusteraan seperti cerpen atau novel. Biasanya tema diolah berdasarkan sesuatu motif tertentu yang terdiri daripada objek, peristiwa kejadian dan sebagainya. Ada pendapat lain yang mengatakan bahawa tema sebagai satu gagasan, fikiran atau persoalan utama yang mendasari sesebuah karya sastera dan terungkap secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implicit).
B. Syarat Tema yang Baik

1. Tema menarik perhatian penulis.

Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.

2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.

Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.

3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.

Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.

Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.


Judul
A. Pengertian Judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
B. Syarat Judul yang Baik

1. Judul harus relevan, artinya sebuah judul harus mempunyai pertalian dengan topik, isi dan jangkauan pembahasannya.
2. Judul harus provokatif, artinya judul harus dirumuskan sedemikian rupa, sehingga dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi karya tulis.
3. Judul harus singkat, artinya judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frase yang panjang, melainkan harus mengambil kata atau frase.
4. Judul harus sejelas mungkin, artinya judul tidak boleh dinyatakan dalam kata kiasan dan tidak mengandung makna ganda.
5. Judul harus dibatasi sedemikian rupa agar terdapat kesesuaian dengan karya tulis. Jauh lebih bijaksana memilih judul yang lebih terbatas dengan diikuti pembahasan luas dan dalam, daripada memilih judul yang luas dengan pembahasan yang sempit dan dangkal.
6. Judul hendaknya menunjukkan kepada pambaca hakekat pokok persoalan
yang dikemukakan dalam karya tulis ilmiah, sehingga setiap pembaca
dengan segera mengetahui apakah ia berkepentingan dengan karya itu atau
tidak.

Topik

A. Pengertian Topik

Topik berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat. Dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan.

B. Syarat Topik yang Baik
1.Topik harus menarik perhatian penulis.
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang atau penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika suatu topik yang sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kekesalan. Bila terdapat hambatan pun, penulis tidak akan berusaha sekuat tenaga untuk menentukan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah

2. Topik harus diketahui/dipahami penulis.
Penulis hendaklah mengerti serta mengetahui meskipun baru prinsip-prinsip ilmiahnya. Misalnya asal data yang digunakan berasal dari mana? , metode analisis yang digunakan, dan referensi apa saja yang akan menjadi acuan.

3. Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
Bagi penulis pemula, topik yang terlalu baru kemungkinan belum ada referensinya dalam kepustakaan. Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis jika tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya. Begitu juga topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.

4. Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.

5. Jangan terlalu Luas.
Topik yang terlalu luas akan menyulitkan pembaca dalam menegrti hakekat permasalahan yang akan dikemukakan.

6. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
Hal ini akan mempermudah kita dalam menulis, karena masalah yang ingin kita kemukakan ada di sekitar kita.
7.Topik yang dipilih harus yang menarik.

Cara Membatasi Topik
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
1.Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.

Contoh PembatasanTopik

Saya akan menetapkan topik "Budaya" dalam kedudukan sentral. Topik mengenai budaya ini masih dapat dirinci lebih lanjut yaitu "Budaya Lokal" dan "Budaya Asing". Saya akan memilih merinci mengenai "Budaya Asing". Setelah itu, budaya asing masih dapat dirinci kembali yaitu "Budaya Asing Positif" dan "Budaya Asing Negatif ". Kemudian budaya asing negatif masih dapat dirinci kembali yaitu "Tatto/Body Painting".

No comments:

Post a Comment